Wartawan Sekarang Banyak Malas dan Tulis Berita tidak Bermutu

PENASULTRA.COM, KENDARI – Sekarang ini jumlah wartawan sudah banyak sekali tersebar di seluruh Indonesia, tetapi herannya banyak wartawan sekarang masuk kategori pemalas dan suka menulis berita yang tidak bermutu. Akibatnya pembaca jenuh dan tidak tertarik baca berita, padahal misi sebuah berita tidak sekadar menjual berita bagus tetapi juga mencerdaskan.

Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengemukakan itu menjawab pertanyaan peserta dalam acara Sosialisasi Indeks Kemerdekaan Pers 2019 di Hotel Grand Horison, Kendari, Sultra, Rabu 20 November 2019.

Acara tersebut mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, mengetengahkan narasumber penting diantaranya Kepala Dinas Kominfo Sultra, Kepala Humas Polda Sultra, Bappenas dan dimoderatori Ketua PWI Sultra, Sarjono.

Seorang peserta dari kalangan pendidik bertanya mengapa saat ini banyak wartawan terkesan sangat kurang sopan santunnya, lalu tanpa izin dan permisi langsung melakukan pemotretan dan peliputan di kelas padahal anak didik sedang belajar. Aksi seperti itu kata sang pendidik sangat mengganggu.

“Apalagi yang diliput tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Bagaimana mengatasi hal seperti itu, pak?” tanya pendidik itu.

Menurut Hendry Ch Bangun, apa yang dilakulan oknum wartawan itu sebenarnya tidak perlu terjadi, karena wartawan yang sebenarnya dalam menjalankan tugasnya sudah dibekali pengetahuan dasar tentang etika dan kode etik jurnalistik. Pengetahuan itu tidak saja diberikan oleh instansi tempat sang wartawan kerja, tapi juga oleh.PWI.

“Sehingga bisa jadi oknum wartawan yang tidak tahu etika itu bukanlah wartawan sesungguhnya, melainkan oknum wartawan. Lain kali kalau kedatangan oknum wartawan seperti itu, tanyakan identitasnya. Kalau meragukan silakan tolak atau lapor ke pihak berwenang. Harus begitu karena dewasa ini banyak wartawan asal jadi dan tidak paham membuat berita yang sehat dan berimbang,” ujar Hendry.

Ia menambahkan, kenyataan lain yang harus dicermati sekarang banyak wartawan malas dan membuat berita asal asalan. Berita yang tidak berkualitas. Berita yang membosankan dibaca. Berita yang bagus adalah berita yang mencerdaskan. Garapannya dalam, berimbang, dan tidak sumir alias berat sebelah.

Media yang mengandalkan berita profesional umumnya membekali pengetahuan wartawannya dengan beragam ilmu standar. PWI juga secara berkala menularkan pengetahuan yang memadai bagaimana seorang jurnalis bisa menghadirkan berita komprehensif atau investigasi reporting. Kalau pengetahuan standar sudah dimiliki pada umumnya sang wartawan malu menulis berita asal jadi.(a)

Penulis: Ami Herman/Yeni Marinda