PENASULTRA.COM, KENDARI – Indonesia menduduki peringkat lima sebagai pengguna gadget di dunia. Secara global indonesia merupakan pasar ideal dengan 250 juta penduduk.
Namun gadget ini tidak hanya membawa dampak positif dalam kehidupan. Namun dampak negatifnya juga harus diwaspadai utamanya pada anak usia dini.
“Memang sejauh ini yang saya tau, produsen gedget juga mempertimbangkan supaya gedgetnya tidak menimbulkan dampak buruk. Tetapi harus kita waspadai saat ini adalah konten, misal game, informasi pornografi dan pornoaksi yang bisa merusak dan mempengaruhi otak seorang anak”, kata Dr Tauhid saat membawakan materi dalam seminar Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) di gedung Islamik Center Universitas Muhamadiyah Kendari (UMK) Sabtu, 21 September 2019.
Menurutnya ada dua dampak yang paling berbahaya dalam penggunaan gedget. Pertama yang disebut dengan adiksi atau proses di mana terjadi kecanduan yang pada gilirannya anak kehilangan waktu serta fokus dan konsentrasinya hanya pada gadget saja.
Yang kedua adalah apabila ada konten yang bersifat destruktif itu menjadi bagian dari proses yang menghambat tumbuh kembang anak yang akhirnya akan merubah pribadi dan perilaku anak tersebut.
Ia menjelaskan, pemerintah saat ini sedang mengawasi peredaran konten negatif dan rating game yang disebut indonesia GRS (Game Rating Sistem).
“Secara psikologis harus mengubah sikap keluarga dan anak agar tidak mengalami ketergantungan.
Memang sampai saat ini upaya seperti itu sudah ada tapi perlu ditingkatkan lagi”,tambahnya.
Ia juga mengakui bahwa banyak dampak positif dari penggunaan gadget, karena bisa memberi kemudahan dan beberapa hal yang selama ini dikerjakan oleh manusia yang memerlukan biaya serta tenaga bisa diminimalisir berkat adanya gedget.
“Kita tidak bisa melarang pengguna gadget karena kita melihat gadget itu merupakan bagian dari perkembangan teknologi dan itu penting dalam sendi kehidupan”, ujarnya lagi.
Olehnya itu ia berharap kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk mengedukasi dan memberi pencerahan bagi peserta supaya bisa melihat persoalan ini secara lebih jernih. Karena gadget itu dibutuhkan tapi juga harus ada batasan.
Seminar nasional dengan tema “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Anak dari Kajian Neurosains,” ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui dampak gadget pada anak.
Sri Risma Dewi ketua HMPS PG-PAUD UMK menyebutkan kegiatan ini dihadiri oleh para wakil dekan, serta dosen-dosen dan staf PG PAUD dan diikuti oleh mahaisiswa dari berbagai kampus.
“Selain mahasiswa ada juga dari guru-guru PAUD dan ibu-ibu yang ikut dalam kegiatan ini dengan jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 300 orang,” tukas Sri Risma Dewi usai kegiatan seminar.(b)
Penulis: La Ode Husaini
Editor: Kas