PENASULTRA.COM, KENDARI – Masjid Al Alam merupakan salah satu ikon wisata religi yang ramai dikunjungi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Karena terletak di tengah Teluk Kendari, Masjid Al Alam menjadi lebih dikenal dengan sebutan Masjid Terapung. Bangunan ini juga menjadi masjid ketiga di dunia yang berada di Tengah Laut, menyusul Masjid di Maroko dan Jeddah.
Tampilan arsitektur bangunan ini menambah kesan unik bangunan ini. Masjid yang dibangun pada masa Pemerintahan Gubernur Sultra Nur Alam tahun 2010 ini terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka.
Pada bangunan masjid seluas 4.302 meter persegi ini, berdiri tegak empat buah menara di setiap sudutnya. Ditambah kubah besar berwarna kuning gading menambah kesan megah Masjid Terapung ini. Serupa hotel mewah Burj Al Arab di Dubai.
Konsep pemilihan kubahnya juga tak kalah unik. Pertama, Kubah Utama Mekar Bunga dengan bentuk dasar setengah lingkaran dengan mekanisme buka tutup kelopak bunga yang berjumlah delapan. Angka delapan adalah simbol dalam konsep Islam dan konsep lokal pahlawan Halu Oleo.
Kedua, Kubah Sekunder Geser Nabawi. Dengan bentuk dasar setengah lingkaran, sistem buka tutup kubah geser yang ditampilkan serupa kubah Masjid Nabawi.
Dan terakhir, desain tenda payung yang berupa plaza terbuka dengan atap model payung yang berfungsi sebagai penambahan lokasi ibadah bila areal utama penuh. Tampilan ini model ini juga menirukan Masjid Madinah.
Pintu utama dengan aksen keemasan yang kental juga menambah kesan megah bangunan ini. Di sebelah kanan pintu masuk utama terdapat menara berwarna gradasi putih biru dengan ornamen berbentuk bulan bintang di atasnya. Sedangkan di sebelah kiri terdapat barisan memanjang tempat wudhu laki-laki dan perempuan yang letaknya terpisah.
Interior bagian dalam Masjid Terapung ini tertata apik dengan pilar-pilar masjid yang berukuran besar. Ditambah barisan Al Quran yang dipajang rapi di dinding menjadikan masjid yang mampu menampung 10.000 jamaah ini berkesan mahal.
Masjid Terapung ini biasanya baru akan ramai dikunjungi saat adzan ashar berkumandang. Selain untuk menunaikan ibadah shalat ashar berjamaah, pengunjung juga ramai berswafoto di areal pelataran masjid. Tentunya untuk mengabadikan moment wisata religi ‘ala’ Liburan di Dubai.
Penulis: Faisal