Tim PKMI-UHO Latih Ibu-ibu Nelayan di Desa Bokori untuk Membuat Frozen Food

Pena Kendari715 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Tim Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan pelatihan pembuatan produk makanan kemasan yang awet dan tahan lama (Forozen Food) kepada para ibu-ibu nelayan di Desa Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, dari bulan Juli – November 2020.

Pelatihan yang dilaksanakan selama empat bulan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas ibu-ibu nelayan dalam mengolah dan meningkatkan nilai ekonomis ikan hasil tangkapan mereka. Pengolahan ikan tersebut tanpa mengurangi nilai protein yang terkandung di dalamnya dan dapat memaksimalkan nilai protein ikan.

Foto bersama ibu-ibu nelayan Desa Bokori usai pelatihan pembuatan frozen food (Foto: Istimewa)

Ketua Tim PKMI-UHO, Asrianti Dja’wa, S.E, M.Ec.Dev menjelaskan ikan hasil tangkapan nelayan terkadang dijual dalam keadaan segar atau langsung dari laut dengan harga yang sering tidak menentu. Hal ini menjadi penyebab para nelayan seringkali mengalami kerugian.

Selain itu, masa pandemi covid-19  juga juga berdampak pada menurunnya penghasilan para nelayan di Desa Bokori. Seban pada masa pandemi, masyarakat yang ke pasar untuk memenuhi kebutuhannya berkurang karena menghindari penularan covid-19.

“Jika ikan hasil tangkapan tidak segara dijual, maka akan makin layu dan menyebabkan harga ikan semakin menurun. Menjual dengan harga dibawah normal ini berdampak terhadap pendapatan keluarga, yang pada akhirnya mempengaruhi pemenuhakan kebutuhan pokok yang semakin sulit, ditambah harga kebutuhan pokok lainnya yang semakin naik,” jelas Asrianti saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 13 November 2020.

Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO ini menilai, untuk mengatasi masalah yang dihadapi nelayan di masa pandemi, diperlukan alternatif penanganan pasca tangkap. Yaitu, bagaimana hasil tangkapan ikan tersebut diolah menjadi produk yang tahan lama sehingga harga jual dapat stabil.

Proses pelatihan pembuatan frozen food (foto: istimewa)

Ia mengungkapkan, hasil laut yang berupa ikan dapat diolah menjadi berbagai makanan kemasan yang awet dan tahan lama (frozen food) seperti nugget ikan (fish nugget) dan bakso ikan. Makanan olahan tersebut tidak mudah mengalami fluktuasi harga, berbeda jika dibandingkan dengan ikan segar yang jika hasil tangkapan banyak harganya menjadi turun karena ikan segar daya tahannya tidak lama.

“Produk olahan itu selain akan lebih menarik minat konsumen dan memperluas pasar, juga dapat memberi nilai lebih pada harga produk,” ucap Asrianti.

Pihaknya berharap, setelah mengikuti pelatihan, ibu-ibu nelayan dapat memiliki keterampilan dalam mengolah nugget ikan secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan.

“Manfaat yang ingin dicapai dari pengabdian masyarakat ini adalah membantu meningkatkan keterampilan istri nelayan di Desa Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten  Konawe dalam mengolah ikan menjadi nugget yang mempunyai nilai jual tinggi. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan dalam mencapai taraf kehidupan yang lebih baik,” tutupnya.

Untuk diketahui, anggota Tim PKMI-UHO yang melaksanakan pelatihan pembuatan frozen food di antatanya Asrianti Dja’wa, S.E., M.Ec., Dev sebagai ketua tim, dan anggota antara lain Riski Amalia Madi, S.E., M.Si., Wa Ode Rachmasari Ariani, S.E, M.Si., Surianti, S.E., M.Si., dan Andrani Puspitaningsih, S.E, M.Si.

Penulis: Sain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *