Dikbud Wakatobi Dorong Kualitas SDM dan Budaya Melalui Pendidikan Bersinar

PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wakatobi terus berupaya mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program Pendidikan Bersinar.

Upaya tersebut tergambarkan dalam penjabaran visi melalui misi pemerintahan yakni, pengembangan kualitas SDM dan pengembangan sosial budaya.

Hal ini dilakukan Dikbud demi mewujudkan visi pemerintahan Arhawi-Ilmiati Daud sebagai Kabupaten Maritim Sejahtera dan Berdaya Saing.

Berikut strategi Dikbud dalam mewujudkan SDM yang berkualitas dan bermartabat melalui program Pendidikan Bersinar:

Bantuan Siswa Miskin (BSM) tingkat SD dan SMP

Selain Program Indonesia Pintar (PIP) yang diluncurkan Presiden RI, Joko Widodo, Pemda Wakatobi juga menggelontorkan anggaran tiap tahun melalui program Bantuan Siswa Miskin (BSM) menggunakan APBD. Bantuan ini diberikan kepada siswa kurang mampu tingkat SD dan SMP.

Untuk tahun 2018, Pemda Wakatobi melalui Dikbud menganggarkan Rp1,5 miliar kepada 1000 siswa SD dan 600 siswa SMP.

Hingga saat ini Dikbud mencatat sebanyak 1000 siswa tingkat SD yang sudah diseleksi pihak sekolah penerima BSM. Sedangkan untuk siswa tingkat SMP data yang masuk ke Diknas sebanyak 996 siswa, sehingga akan diverifikasi kembali oleh pihak Dikbud.

Siswa yang mendapat BSM merupakan siswa yang tidak tercover di PIP. Di Wakatobi tercatat kurang lebih 7000 siswa yang mendapat bantuan ini.

Menghadiri Gebyar PAUD 2018. FOTO: Deni La Ode Bono

Dampak positif dari program BSM kepada siswa miskin ini sangat signifikan. Bahkan, beberapa sekolah sudah tidak mengusulkan bantuan tersebut. Itu artinya, semua siswa kurang mampu di Wakatobi telah tersentuh program Pemda maupun Pemerintah Pusat.

Beasiswa Berprestasi Jenjang S1 dan S2

Anggaran yang diperuntukan untuk beasiswa S1 dan S2 tahun anggaran 2018 sebanyak Rp1,5 miliar. Dari Rp1,5 miliar diperuntukan Rp1,2 miliar untuk S1. Sedangkan, S2 sebesar Rp300 juta.

Jenjang pendidikan S1 Dikbud menargetkan 200 mahasiswa. Data jumlah pendaftar yang masuk berjumlah 300 mahasiswa. Untuk itu Dikbud akan memverifikasi kembali data tersebut. Sementara untuk jenjang S2, dari target 20 mahasiswa, hanya tujuh mahasiswa yang memasukan berkas permohonan.

Untuk mendapatkan beasiswa prestasi mahasiswa jurusan eksakta, diwajibkan memiliki IPK 3,00. Sementara mahasiswa jurusan non eksakta harus memiliki IPK 3,25 dan untuk S2 diwajibkan memiliki IPK 3,50.

Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik

Untuk meningkatkan SDM, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi juga mendorong tenaga pendidik bisa lebih berkualitas.

Beberapa program untuk peningkatan kualitas guru ini di antaranya, program Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Penyeberangan tim Diknas ke Desa Lentea Kaledupa dalam rangka memantau fisik gedung sekolah dan proses belajar mengajar. FOTO: Deni La Ode Bono

Program ini bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan tenaga pendidik dan anak didik dalam mencapai hasil yang maksimal dalam sistim pembelajaran dunia pendidikan.

Pembenahan Infrastruktur Sekolah

Kualitas infrastruktur gedung sekolah sangat menentukan kenyamanan penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan kualitas SDM yang baik, Dikbud melakukan pembenahan gedung sekolah tingkat SD dan SMP.

Di tahun 2018, Dikbud Wakatobi menganggarkan Rp11 miliar melalui DAK untuk pembenahan gedung sekolah yang ada. Di tahun 2019 Dikbud mengusulkan anggaran DAK sebanyak Rp42 miliar untuk pembenahan gedung sekolah.

Kunjungan kerja ke pulau Binongko. FOTO: Deni La Ode Bono

Pembentukan Karakter Anak Sejak Usia Dini

Kualitas SDM juga dibentuk sejak anak usia dini. Untuk membentuk karakter anak, Dikbud memprogramkan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang digelar setiap tahun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wakatobi, Nur Saleh berharap, dengan adanya program pendidikan bersinar tidak ada lagi anak putus sekolah di Wakatobi.

“Tentunya semua yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi dalam mewujudkan kabupaten maritim yang berdaya saing. Dengan harapan, ketika sumber daya manusia Wakatobi sudah mapan di tahun-tahun yang akan datang, maka daerah ini akan mampu berdiri di atas kemampuan sumber daya sendiri sehingga tidak ada alasan bagi anak Wakatobi yang putus sekolah, karena kehadiran program Pendidikan Bersinar adalah solusi untuk mencerdaskan anak bangsa,” terang Nur Saleh, Kamis 15 November 2018.

Menerima kunjungan perwakilan sekolah Moskow dalam rangka kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. FOTO: Deni La Ode Bono

Nur Saleh juga berharap, dengan adanya program pendidikan bersinar SDM Wakatobi memiliki daya saing dalam memajukan Wakatobi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA). Terutama pada sektor unggulan. Apalagi Wakatobi sudah dinobatkan sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas nasional yang membutuhkan SDM berkualitas.

Nur Saleh menyebut, disamping itu Dikbud juga mendorong pelestarian kebudayaan agar tetap lestari sepanjang masa.

“Hanya dengan keragaman budaya pariwisata akan bernilai. Sebabnya generasi Wakatobi perlu melestarikan budaya sehingga bernilai untuk pembangunan pariwisata Wakatobi,” tutupnya.(***)

Berita Terkait